Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 adalah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022, sebuah turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini menjadi final ke-19 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen yang diselenggarakan FIFA dengan peserta klub-klub juara dari masing-masing enam konfederasi benua beserta klub juara liga negara tuan rumah.
Pertandingan ini dimainkan di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat pada 11 Februari 2023,[3] antara klub asal Spanyol Real Madrid, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, melawan klub asal Arab Saudi Al-Hilal, yang mewakili AFC.[cat. 1]
Real Madrid memenangi pertandingan dengan skor 5–3 dan meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA kelima sekaligus gelar kejuaraan dunia antarklub kedelapan.[1] Dengan jumlah delapan gol, pertandingan ini menjadi final dengan skor terbanyak dalam sejarah Piala Dunia Antarklub.
Dalam tabel berikut, pertandingan final hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan sejak 2006 berada pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.
Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA secara resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[7]
Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai juara Liga Champions UEFA 2021–2022. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk keenam kali secara keseluruhan, dengan pencapaian terbaik meraih empat gelar juara, yaitu pada 2014, 2016, 2017, dan 2018, sehingga menjadikan mereka sebagai tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub FIFA.[8]
Al-Hilal lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai klub yang dinominasikan AFC. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kedua kali secara berturut-turut, dengan pencapaian terbaik sebagai peringkat keempat pada edisi 2019 dan 2021. Mereka menjadi klub nominasi AFC pertama sekaligus klub asal Asia ketiga yang mencapai final Piala Dunia Antarklub FIFA, setelah pada 2016 dan 2018 di mana seluruhnya berstatus sebagai klub tuan rumah dan sama-sama melawan Real Madrid.
Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2018 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2018, suatu turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab. Pertandingan ini merupakan pertandingan final ke-15 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan FIFA untuk mempertemukan masing-masing klub juara dari enam konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.
Pertandingan babak final ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol (juara bertahan yang telah memenangkan dua edisi terakhir dari kompetisi ini), yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub Al-Ain dari Uni Emirat Arab, yang mewakili negara tuan rumah sebagai juara bertahan UAE Pro-League.[3] Pertandingan ini diadakan di Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi pada 22 Desember 2018.[4]
Real Madrid memenangkan pertandingan final dan memperoleh gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kali ketiga secara beruntun dan kali keempat secara keseluruhan dengan skor akhir 4–1, sekaligus melampaui pencapaian Barcelona sebagai tim dengan gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini.[5]
Dalam tabel berikut, pertandingan final yang dilaksanakan hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan pertandingan sejak 2006 dilaksanakan pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.
Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[6]
Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan final pada Mei 2018, setelah menyelenggarakan pertandingan final pada 2009, 2010, dan 2017.[7] Stadion ini merupakan stadion terbesar di Uni Emirat Arab dan sering digunakan dalam pertandingan yang dilakoni tim nasional sepak bola Uni Emirat Arab.[8] Zayed Sports City Stadium telah menyelenggarakan Final Piala Asia 1996 dan akan menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Asia AFC 2019. Stadion ini juga tampil dalam uang kertas senilai 200 Dirham.[9] Stadion berkapasitas 43.000 kursi ini dibuka pada 1980 dan juga menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Dunia U-20 FIFA 2003 dan Piala Dunia U-17 FIFA 2013.[10][11]
Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA, untuk kelima kalinya secara keseluruhan, sebagai juara Liga Champions UEFA 2017–2018 dengan mengalahkan Liverpool pada babak final.[12] Klub ini menjuarai tiga dari empat edisi Piala Dunia Antarklub sebelumnya, yakni pada 2014, 2016, dan 2017.[13] Piala Dunia Antarklub edisi kali ini merupakan partisipasi klub yang kelima kali dan penampilan ketiga secara beruntun, yang sekaligus menjadi rekor bagi tim perwakilan Eropa. Pertandingan ini merupakan pertandingan final keempat bagi klub (setelah 2014, 2016, dan 2017), serta menyamai rekor yang diperoleh Barcelona. Pertandingan ini juga merupakan pertandingan final ketiga secara beruntun bagi klub, serta memperpanjang rekor dari edisi sebelumnya. Pertandingan ini menjadi pertandingan final yang menampilkan tim dari Eropa untuk ke-14 kalinya secara berturut-turut (hanya pertandingan final pertama pada 2000 yang tidak menampilkan tim dari Eropa), serta pertandingan yang menampilkan tim dari Spanyol untuk ke-8 kali secara keseluruhan dan ke-5 kali secara berturut-turut. Jika Real Madrid menang, Real Madrid akan memegang rekor sebagai tim yang paling sering menjuarai Piala Dunia Antarklub dengan empat gelar, sekaligus memecahkan rekor Barcelona. Kemenangan tersebut juga akan memperpanjang rekor gelar juara secara beruntun bagi suatu tim (3), gelar terbanyak untuk suatu konfederasi (11 gelar untuk UEFA), gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu konfederasi (6 gelar untuk UEFA, memecahkan rekor sebelumnya antara 2007 dan 2011), gelar terbanyak bagi suatu negara (7 gelar untuk Spanyol), dan gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu negara (5 untuk Spanyol).
Al-Ain lolos ke Piala Dunia Antarklub untuk pertama kalinya sebagai juara UAE Pro-League musim 2017–2018, kompetisi antarklub tertinggi di Uni Emirat Arab.[15] Al-Ain menjadi klub pertama asal Uni Emirat Arab yang mencapai babak final Piala Dunia Antarklub,[16] sekaligus sebagai tim kedua dari Asia (setelah Kashima Antlers pada 2016). Pertandingan final ini juga menjadi pertandingan final keempat yang menampilkan perwakilan tuan rumah (setelah Corinthians pada 2000, Raja Casablanca pada 2013, dan Kashima Antlers dan 2016). Jika Al-Ain menang, Al-Ain akan menjadi tim pertama dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang menjuarai Piala Dunia Antarklub, sekaligus tim kedua dari negara tuan rumah yang menjuarai turnamen ini (setelah Corinthians pada 2000).
Pertandingan final ini menjadi pertandingan final kedua yang mempertemukan tim dari Asia dan Eropa, setelah Real Madrid menang atas Kashima Antlers pada pertandingan final edisi 2016. Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final ketiga yang mempertemukan tim perwakilan tuan rumah dan tim dari Eropa. Kedua pertandingan sebelumnya dimenangkan tim dari Eropa (Bayern München menang atas Raja Casablanca pada 2013, dan Real Madrid menang pada 2016). Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final keempat yang tidak menampilkan tim dari Amerika Selatan setelah 2010, 2013, dan 2016 (semua pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim dari Eropa).
Sebagai juara Eropa, Real Madrid mulai bermain pada babak semi-final dengan menghadapi juara Asia, Kashima Antlers dari Jepang. Kashima, yang telah mengalahkan juara CONCACAF Guadalajara, dikalahkan Real Madrid pada pertandingan final 2016.[17] Madrid mengalahkan Antlers dengan skor akhir 3–1 melalui hat-trick yang dicetak oleh Gareth Bale dalam waktu 11 menit pertandingan.[18] Bale mencetak gol pertama pada menit ke-44 dan menambah dua gol pada menit ke-53 dan ke-55 pada awal babak kedua; Shoma Doi mencetak satu gol hiburan untuk Kashima pada menit ke-78 setelah dinyatakan onside oleh asisten wasit video.[19][20]
Pada babak pertama yang berlangsung pada 12 Desember, Al-Ain mengalahkan Team Wellington melalui adu penalti setelah imbang 3–3 di Hazza bin Zayed Stadium. Wellington, klub semi-professional yang lolos sebagai juara Liga Champions OFC, memasuki pertengahan waktu pertandingan dengan keunggulan 3–1 yang kemudian diakhiri dengan gol penyama kedudukan melalui tendangan voli dari Marcus Berg.[21] Skor tetap tidak bertambah setelah perpanjangan waktu dan berlanjut ke babak adu penalti, yang dimenangkan Al-Ain dengan skor 4–3 setelah lima kali percobaan setelah penjaga gawang Khalid Eisa melakukan dua penyelamatan.[22][23]
Al-Ain kemudian menghadapi juara Afrika Espérance de Tunis dalam pertandingan babak kedua, yang digelar tiga hari kemudian di Hazza bin Zayed Stadium. Al-Ain secara mengejutkan mengalahkan Espérance 3–0 setelah memulai pertandingan dengan dua gol yang dicetak pada 16 menit pertama.[24] Al-Ain kembali membuat kejutan pada babak semi-finals, dengan mengalahkan juara Copa Libertadores River Plate melalui adu penalti dan melaju ke babak final Piala Dunia Antarklub.[25] Pertandingan ini dimulai dengan dua gol awal yang dicetak oleh Rafael Santos Borré bagi River Plate setelah gol pembuka dari Berg; setelah gol penyeimbang dianulir oleh asisten wasit video, Caio Lucas Fernandes mencetak gol bagi Al-Ain pada menit ke-51 untuk menyamakan kedudukan dengan skor 2–2. Setelah perpanjangan waktu tanpa tambahan gol, berkat penyelamatan oleh penjaga gawang Eisa, Al-Ain mengalahkan River Plate dengan skor 5–4 melalui adu penalti, dengan penyelamatan yang dilakukan oleh Eisa terhadap tendangan Enzo Pérez dari River Plate.[26][27] Kemenangan tersebut menjadi kemenangan kedua bagi Al-Ain melalui adu penalti.[28][29] Pertandingan babak semi-final melawan River disebut sebagai "pencapaian terbesar" dalam sejarah sepak bola Uni Emirat Arab oleh Zoran Mamić, manajer Al-Ain.[28]
Real Madrid memiliki penguasaan bola sebanyak 70 persen pada babak pertama dan memanfaatkan celah pertahanan Al-Ain untuk menciptakan 11 tendangan.[30] Setelah tendangan dari pemain Al-Ain Hussein El Shahat ditangkap oleh penjaga gawang lawan, Luka Modrić mencetak gol pembuka untuk Madrid pada menit ke-14 melalui tendangan dari kaki kiri.[31] Caio berusaha menyamakan kedudukan semenit kemudian, tetapi dinyatakan offside. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1–0 bagi Madrid, dengan beberapa tendangan yang ditangkap oleh penjaga gawang Al-Ain Khalid Eisa.[32]
Madrid membuka babak kedua dengan beberapa serangan menuju gawang lawan sambil mempertahankan penguasaan bola. Gol kedua tercipta pada menit ke-60 melalui sepakan jarak jauh oleh Marcos Llorente.[31] Laju pertandingan melambat saat Al-Ain berusaha mencetak gol hiburan melalui Caio yang memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Sergio Ramos tetapi tidak berhasil mencetak skor ke gawang yang dijaga oleh Thibaut Courtois.[30] Ramos membalasnya dengan mencetak gol pada menit ke-79, melalui sundulan kepala setelah menerima tendangan sudut oleh Modrić saat melakukan serangan balasan, sehingga memberikan keunggulan tiga gol bagi Real Madrid. Enam menit berselang, tendangan bebas Caio diterima pemain bek kiri Tsukasa Shiotani, yang mencetak satu-satunya gol bagi Al-Ain dalam pertandingan ini.[32] Pada waktu tambahan, sebuah gol bunuh diri dicetak oleh Yahya Nader dari Al-Ain melalui umpan silang dari pemain pengganti Madrid Vinícius Júnior. Gol tersebut menjadi gol terakhir bagi Madrid untuk memperpanjang keunggulan menjadi 4–1.[31]
Dengan kemenangan tersebut, Real Madrid menjadi pemegang rekor gelar juara terbanyak dalam Piala Dunia Antarklub dengan mengoleksi empat gelar. Real Madrid juga menciptakan rekor gelar paling beruntun dengan memperoleh gelar ketiga secara berturut-turut.[5][32] Ini merupakan trofi pertama yang dimenangkan oleh manajer Santiago Solari, yang mulai ditugaskan oleh Real Madrid pada Oktober lalu; Solari memuji Al-Ain karena perjuangannya menuju babak final dan menyebutnya sebagai "pencapaian yang berarti".[36]
Marcos Llorente, yang mencetak satu gol dalam pertandingan ini, memenangkan penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan final.[5] Gareth Bale dari Real Madrid memenangkan penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik dalam turnamen ini, serta menjadi pencetak gol terbanyak dengan mengoleksi tiga gol (bersama Rafael Santos Borré dari River Plate). Caio dari Al-Ain memenangkan Silver Ball. Real Madrid juga memenangkan penghargaan FIFA Fair Play karena catatan disipliner terbaik selama turnamen.[37]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2014 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2014, suatu turnamen sepak bola yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini merupakan pertandingan babak final ke-11 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan oleh FIFA untuk mempertemukan klub-klub juara dari masing-masing konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.
Pertandingan ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub San Lorenzo dari Argentina, yang mewakili CONMEBOL sebagai juara bertahan Copa Libertadores. Pertandingan ini diadakan di Stade de Marrakech di Marrakesh pada 20 Desember 2014. Klub asal Spanyol memenangkan pertandingan dengan skor akhir 2–0 sekaligus memenangkan gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk pertama kalinya,[1] dan gelar juara kompetisi antarklub dunia setelah Piala Interkontinental 1960, 1998, dan 2002, sekaligus mengimbangi rekor Milan.[2]
Real Madrid lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Liga Champions UEFA 2013–14, setelah mengalahan Atlético Madrid dengan skor akhir 4–1 setelah perpanjangan waktu pada babak final. Ini merupakan kali kedua bagi Real Madrid dalam berkompetisi dalam turnamen ini, setelah memperoleh peringkat keempat pada edisi perdana turnamen ini, yakni pada 2000. Real Madrid telah bermain sebanyak lima kali pada Piala Interkontinental (pendahulu Piala Dunia Antarklub FIFA), dengan tiga kemenangan (1960, 1998, 2002), serta dua kekalahan (1966, 2000). Real Madrid mencapai babak final setelah mengalahkan klub Cruz Azul dari Meksiko pada babak semi-final.
San Lorenzo lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Copa Libertadores 2014, setelah menang dengan skor agregat 2–1 atas Nacional pada babak final. Ini merupakan kali pertama bagi San Lorenzo dalam berkompetisi dalam turnamen ini. San Lorenzo mencapai babak final setelah mengalahkan klub Auckland City dari Selandia Baru pada babak semi-final.
Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 (secara resmi dikenal sebagai Piala Dunia Antarklub FIFA Maroko 2022 dipersembahkan oleh Visit Saudi untuk alasan sponsor) adalah edisi ke-19 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen sepak bola antarklub internasional yang diselenggarakan oleh FIFA dengan menghadirkan enam klub juara konfederasi benua beserta klub juara liga negara tuan rumah. Turnamen edisi kali ini diselenggarakan pada 1 hingga 11 Februari 2023 di Maroko.[1]
Chelsea merupakan juara bertahan, tetapi tidak dapat mempertahankan gelar karena telah tersingkir di babak perempat final Liga Champions UEFA 2021–2022 oleh tim yang kelak menjuarainya, Real Madrid. Wakil Spanyol tersebut meraih gelar Piala Dunia Antarklub untuk kelima kali, setelah mengalahkan Al Ahly dari Mesir dengan skor 4–1 di babak semifinal dan kemudian meraih kemenangan 5–3 atas wakil Arab Saudi, Al-Hilal, di laga final.
Piala Dunia Antarklub biasanya diselenggarakan pada Desember setiap tahun, tetapi edisi 2022 tidak dapat diadakan dalam kurun waktu tersebut karena penjadwalan Piala Dunia FIFA 2022 pada November hingga Desember 2022. Hal ini, sehubungan pula dengan rencana FIFA untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia Antarklub pada masa mendatang, menyebabkan sedikitnya informasi publik tentang penyelenggaraan edisi 2022.[2] Namun, 20 juta Dolar A.S. telah dialokasikan untuk Piala Dunia Antarklub dalam anggaran FIFA 2023.[3][4] Pada Desember 2022, presiden CONCACAF, Victor Montagliani, menyiratkan bahwa Piala Dunia Antarklub edisi ini akan berlangsung pada 2023, tetapi bukan di Amerika Serikat.[5] Pada 14 Desember, FIFA mengumumkan bahwa tuan rumah dan jadwal penyelenggaraan akan dikonfirmasi dalam pertemuan Dewan FIFA di Doha, Qatar pada 16 Desember.[6][7]
Pada Mei 2022, UOL Esporte melaporkan bahwa Jepang berminat menjadi tuan rumah turnamen ini, setelah memenangkan hak tuan rumah edisi sebelumnya yang kemudian mengundurkan diri karena pandemi Covid-19 di Jepang.[8] UOL Esporte juga melaporkan pada Agustus bahwa Tiongkok berminat menyelenggarakan turnamen ini, setelah semula terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia Antarklub dengan penambahan jumlah peserta pada 2021 yang ditunda karena masalah penjadwalan akibat pandemi Covid-19.[9] Pada September, Diario AS melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (tuan rumah edisi sebelumnya) juga berminat menjadi tuan rumah turnamen ini.[10] Pada Desember, Diario AS melaporkan bahwa Maroko, Qatar, dan Uni Emirat Arab menjadi calon tuan rumah akhir turnamen edisi ini.[11] Pada 16 Desember 2022, Dewan FIFA memilih Maroko sebagai tuan rumah dan turnamen ini dikonfirmasi berlangsung pada 1 hingga 11 Februari 2023.[12][1] Diario AS juga melaporkan bahwa final Liga Champions AFC 2022 yang diundur ke Mei 2023 karena masalah penjadwalan,[13] dimajukan untuk memfasilitasi penjadwalan Piala Dunia Antarklub FIFA 2022.[11] Namun, AFC pada 23 Desember 2022 mengumumkan bahwa karena Liga Champions AFC 2022 tidak dapat rampung tepat waktu, maka Al-Hilal menjadi perwakilan AFC di Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai juara bertahan Liga Champions AFC 2021.[14]
Lokasi tim peserta Piala Dunia Antarklub FIFA 2022
Pertandingan diselenggarakan di dua stadion, yakni Stadion Ibn Batouta di Tangier dan Stadion Pangeran Moulay Abdellah di Rabat.[15]
Pada 14 Januari 2023, FIFA mengumumkan bahwa enam wasit, 12 asisten wasit, dan delapan asisten wasit video telah dipilih untuk bertugas selama turnamen.[16][17]
Setiap tim mendaftarkan 23 orang pemain (tiga diantaranya berposisi sebagai penjaga gawang). Penggantian akibat cedera diizinkan hingga 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut.[18]
Pengundian turnamen ini dilakukan pada 13 Januari 2023 pukul 12:00 CET di Akademi Sepak Bola Mohammed VI di Salé, Maroko untuk menentukan pemasangan tim-tim yang bermain di putaran kedua (antara pemenang putaran pertama melawan tim dari AFC, CAF atau CONCACAF) dan lawan yang dihadapi kedua pemenang putaran kedua di babak semifinal (melawan tim dari CONMEBOL dan UEFA).[19] Dalam pengundian putaran kedua, Wydad Casablanca dan pemenang pertandingan putaran pertama ditempatkan secara terpisah, dengan lawan masing-masing dipilih dari pot pengundian.[20] Waktu kick-off pertandingan dan tempat penyelenggaraan diumumkan setelah pengundian.[21]
Jika pertandingan berakhir imbang setelah waktu normal, maka:[18]
Seluruh waktu pertandingan dalam waktu setempat, CET (UTC+1).[22]
Pertandingan perebutan tempat ketiga yang semula dijadwalkan diadakan di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat dipindahkan pada 9 Februari 2023 ke Stadion Ibn Batouta, Tangier agar menjaga kondisi lapangan stadion tersebut untuk laga final.[23]
Berdasarkan konvensi statistika dalam sepak bola, pertandingan yang ditentukan menurut perpanjangan waktu dihitung sebagai kemenangan dan kekalahan, sementara yang ditentukan melalui adu penalti dihitung sebagai seri.
Sumber: FIFA(H) Tuan rumah.
Penghargaan berikut diberikan saat turnamen berakhir. Pemain Real Madrid, Vinícius Júnior, meraih penghargaan Bola Emas yang disponsori Adidas.[24]
FIFA juga memilih pemain terbaik setiap pertandingan dalam turnamen ini.
Piala Dunia Antarklub FIFA adalah kompetisi sepak bola antarklub internasional yang diselenggarakan oleh FIFA, badan pengendali sepak bola dunia.[1] Kompetisi ini pertama kali diadakan dengan nama Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA pada 2000 dan sebagai pengganti atau penerus dari Piala Interkontinental.[2] Kompetisi ini tidak diselenggarakan pada 2001 hingga 2004 karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] Setelah perubahan format yang melebur Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA dengan Piala Interkontinental, kompetisi ini diluncurkan kembali pada 2005 dan berganti nama seperti yang digunakan hingga kini pada tahun berikutnya.[4]
Format terkini turnamen ini melibatkan tujuh tim yang memperebutkan gelar di stadion di negara tuan rumah yang berlangsung sekitar dua pekan, dengan peserta pemenang edisi tahun berjalan dari Liga Champions AFC Elite (Asia), Liga Champions CAF (Afrika), Piala Champions CONCACAF (Amerika Utara), Piala Libertadores (Amerika Selatan), Liga Champions OFC (Oseania), dan Liga Champions UEFA (Eropa) beserta juara nasional negara tuan rumah yang berkompetisi keseluruhan dengan sistem gugur.[1]
Real Madrid memegang rekor jumlah gelar terbanyak dengan lima gelar. Tim-tim dari Spanyol paling banyak memenangkan kompetisi ini, yaitu delapan kali. Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menjadi konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub dari konfederasi tersebut.
Juara saat ini adalah Manchester City yang merengkuh gelar perdana setelah meraih kemenangan 4–0 atas Fluminense di final 2023 yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.[5]
Pertandingan final perdana kompetisi ini merupakan pertemuan antara wakil Brasil dan juga satu-satunya salah satu peserta berstatus sebagai tuan rumah.[6] Vasco da Gama tidak dapat memanfaatkan dukungan suporter lokal karena dikalahkan oleh Corinthians dengan skor 4–3 dalam adu penalti setelah imbang 0–0 hingga akhir perpanjangan waktu.[7] Edisi kedua kompetisi ini direncanakan digelar di Spanyol pada 2001 dan akan menghadirkan 12 klub peserta.[8] Namun, dibatalkan pada 18 Mei karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] FIFA sepakat dengan Toyota untuk menggabungkan Piala Toyota dengan Piala Dunia Antarklub dalam satu turnamen.[4]
Edisi 2005 menampilkan klub Brasil, São Paulo, dipaksa hingga mencapai batas oleh klub Arab Saudi, Al-Ittihad, untuk lolos ke partai final.[9] Di partai final, satu gol dari Mineiro telah cukup untuk membungkam klub Inggris, Liverpool; Mineiro menjadi pemain pertama yang mencetak gol di partai final Piala Dunia Antarklub.[10] Internacional mengalahkan sang juara bertahan dan jawara Amerika Selatan, São Paulo, di final Piala Libertadores 2006 untuk lolos ke turnamen edisi 2006.[11] Di babak semifinal, Internacional mengalahkan klub Mesir, Al Ahly, untuk lolos ke laga final dan menantang Barcelona dari Spanyol.[12] Satu gol telat dari Adriano Gabiru cukup untuk menjaga trofi tetap di Brasil sekali lagi.[13]
Ini terjadi pada 2007 ketika hegemoni Brasil akhirnya terpatahkan; klub Italia, Milan, menjalani pertandingan yang sengit melawan wakil tuan rumah Jepang, Urawa Red Diamonds, yang didukung lebih dari 67.000 penggemar di Stadion Internasional, Yokohama dan berakhir dengan kemenangan 1–0 untuk Milan sehingga lolos ke partai final.[14] Di partai final, Milan mengalahkan wakil Argentina, Boca Juniors, dengan skor 4–2. Dalam laga tersebut terdapat pemain pertama yang diusir di final Piala Dunia Antarklub, yaitu pemain Milan berkebangsaan Georgia, Kakha Kaladze, pada menit ke-77. Sebelas menit kemudian, pemain Boca Juniors Pablo Ledesma turut menemani Kaladze karena ia juga diusir.[15] Pada tahun berikutnya, Manchester United menyamai jumlah gelar Milan dengan mengalahkan lawannya di babak semifinal, Gamba Osaka dari Jepang, dengan skor 5–3.[16] Mereka kemudian menundukkan klub Ekuador, LDU Quito, dengan skor 1–0 di partai final dan wakil Inggris tersebut menjadi klub Eropa kedua yang memenangi turnamen ini.[17]
Barcelona menyingkirkan juara dunia dan Eropa, Manchester United, di final Liga Champions UEFA 2009 untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub edisi 2009.[18] Barcelona mengalahkan klub Meksiko, Atlante, 3–1 di babak semifinal dan bertemu Estudiantes dari Argentina di laga final.[19] Setelah melakukan perlawanan yang sengit hingga membutuhkan perpanjangan waktu, Lionel Messi mencetak gol melalui tandukan dan mengunci kemenangan untuk Barcelona sehingga melengkapi gelar sextuple (enam trofi dalam satu tahun kalender) yang belum pernah terjadi sebelumnya.[20][21][22][23] Edisi 2010 menampilkan klub luar Eropa dan Amerika Selatan pertama yang mencapai final: TP Mazembe dari Kongo, yang mengalahkan klub Brasil, Internacional, 2–0 di babak semifinal untuk lolos ke laga final. Mereka bertemu dengan klub Italia, Inter Milan, yang sebelumnya mengalahkan klub Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma, dengan skor 3–0.[24][25] Inter Milan mengalahkan TP Mazembe dengan skor yang sama dan meraih gelar kelima pada musim tersebut.[26]
Pada 2011, Barcelona sekali lagi menampilkan kelasnya setelah memenangkan laga semifinal dengan skor 4–0 melawan klub Qatar, Al-Sadd.[27] Di laga final, Barcelona kembali menang dengan skor yang sama melawan klub Brasil Santos; hingga saat ini menjadi margin skor kemenangan final terbesar yang dicetak oleh juara kompetisi ini.[28] Edisi 2012 memperlihatkan berakhirnya dominasi Eropa ketika Corinthians berangkat ke Jepang untuk menyamai Barcelona sebagai klub dengan dua gelar juara dalam kompetisi ini.[29] Di babak semifinal, Al Ahly berusaha agar menjaga papan skor tetap ketat, sementara pemain Corinthians Paolo Guerrero mencetak skor untuk membawa Timão ke partai final kedua mereka.[30] Guerrero sekali lagi menjadi pemecah kebuntuan Corinthians di laga final ketika Timão menundukkan klub Inggris Chelsea dengan skor 1–0 untuk membawa trofi kembali ke Brasil.[31]
Stadion Internasional Yokohama di Jepang paling banyak menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA dengan delapan laga penentu digelar di stadion tersebut.[32] Bersama dengan Estádio do Maracanã, kedua stadion tersebut pernah menggelar final Piala Dunia FIFA dan final Piala Dunia Antarklub FIFA (Stadion Internasional Yokohama menjadi tuan rumah Final Piala Dunia FIFA 2002, sedangkan pertandingan penentu Piala Dunia FIFA 1950 berlangsung di Maracanã).[32][33] Final 2000 menjadi final dengan penonton terbanyak dalam kompetisi ini, dengan 73.000 penggemar menghadiri laga antara wakil Brasil.[6] Pertandingan tersebut juga menjadi satu-satunya final yang mempertemukan klub dari negara yang sama.[6] Final 2021 memiliki penonton paling sedikit, yakni 32.871 (tidak termasuk final 2020 karena pembatasan jumlah kapasitas akibat dampak pandemi Covid-19).
Final 2022 memegang rekor jumlah gol terbanyak di final Piala Dunia Antarklub dengan delapan gol yang dicetak oleh lima pemain, sedangkan final 2000 menjadi satu-satunya final tanpa gol.[6][34] Final 2011 dan final 2023 menjadi pertandingan paling tak seimbang dalam kompetisi ini karena tim pemenang berselisih empat gol dengan tim yang kalah.[28][35]
pada 2012 sedang merayakan kemenangannya setelah menjuarai
juga satu-satunya juara dunia yang lolos ke Piala Dunia Antarklub sebagai juara nasional negara tuan rumah.
, Swiss. UEFA merupakan konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub berbeda.
Real Madrid memegang rekor jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini dengan lima gelar.[5] Corinthians menjadi satu-satunya klub juara dunia yang berpartisipasi sebagai juara nasional negara tuan rumah.[65]
La Liga Spanyol menjadi liga nasional paling sukses dalam kompetisi ini dengan jumlah delapan gelar. Brasileirão Brasil dan Liga Utama Inggris di posisi kedua dengan empat gelar. Liga Utama Inggris menjadi liga nasional penghasil klub juara terbanyak, yakni empat klub. Serie A Italia dan Bundesliga Jerman di posisi keempat dengan dua gelar. Serie A dan Bundesliga menjadi liga nasional tak terkalahkan ketika wakilnya bermain dalam kompetisi ini. Divisi Utama Argentina mencatat rekor kekalahan final terbanyak tanpa gelar juara, yakni empat kekalahan.
Diperbarui: 18 Desember 2022, 17:46 WIB Diterbitkan: 18 Desember 2022, 17:46 WIB
Real Madrid menjadi kampiun Piala Dunia Antarklub 2022. Madrid menang mudah atas Al Hilal dengan skor 5-3 di final.
Final Piala Dunia Antarklub 2022 antara Madrid vs Al Hilal berlangsung di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Minggu (12/2/2023) dinihari WIB. Vinicius Junior dan Federico Valverde masing-masing mencetak sepasang gol El Real, dan satu lainnya dari Karim Benzema. Sedangkan tiga gol balasan Al Hilal tercipta dari Moussa Marega dan brace Luciano Vietto.
Ini menjadi gelar kelima Madrid di kompetisi ini. Sebelumnya, Los Blancos memenanginya pada 2014, dan 2016-2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Flamengo memenangi perebutan tempat ketiga Piala Dunia Antarklub 2022. Klub Brasil ini mengalahkan Al Ahly 4-2 di laga playoff.
Jalannya Pertandingan
Madrid memulai permainan dengan kencang. Kerja sama Karim Benzema dengan Federico Valverde diakhiri dengan umpan terobosan. Vinicius Junior menyelesaikan dengan sepakan mendatar ke sudut bawah gawang Al Hilal untuk membuka skor di menit kesebelas.
Hanya tujuh menit berselang, Madrid berhasil memperbesar keunggulannya menjadi 2-0. Crossing Luka Modric dari sayap kanan diantisipasi lini belakang Al Hilal, tapi bola lantas jatuh di jalur Valverde. Dari sisi kanan kotak penalti, Valverde melepaskan tembakan voli kaki kanan yang sukses menembus gawang.
Game on! Al Hilal mencetak gol balasan untuk mengubah skor menjadi 2-1 pada menit ke-26. Mohammed Kanno mendapatkan celah di sayap kanan pertahanan Madrid lalu mengirim umpan kepada Marega. Pemain yang disebut terakhir menggiring bola ke kotak penalti lalu menyelesaikan dengan tembakan yang membuat Andriy Lunin tak berkutik.
Selepas turun minum, Real Madrid mengembalikan keunggulan dua golnya atas Al Hilal. Giliran Benzema mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-54. Kerja sama Eduardo Camavinga dengan Vinicius diakhiri dengan sebuah crossing cantik dari sayap kiri. Benzema dengan mudah menuntaskan dari depan gawang.
Kerja sama satu dua Dani Carvajal dengan Valverde membuahkan gol keempat Real Madrid pada empat menit berselang. Valverde menuntaskan sodoran mendatar Carvajal dengan sepakan kaki kanan. Madrid 4, Al Hilal 1.
Al Hilal tidak menyerah tanpa perlawanan. Satu gol lain dicetak Al Hilal selepas pertandingan melewati sejam. Saud Abdulhamid dengan cerdik melihat celah besar di pertahanan Madrid lalu mengirim umpan terobosan ke depan. Dalam situasi satu lawan satu dengan Lunin, Vietto melakukan tendangan kaki kanan yang sukses bersarang di tiang jauh. Al Hilal memperkecil skor menjadi 2-4.
Pada menit ke-69, Vinicius Junior mencetak gol kelima Real Madrid sehingga keunggulan menjadi 5-2 atas Al Hilal. Vinicius melakukan tusukan dari sayap kiri, lalu sodoran pendek dari Marco Asensio diselesaikannya dengan tembakan melengkung kaki kanan ke sudut bawah gawang.
Sepuluh menit kemudian, Vietto menciptakan gol hiburan Al Hilal. Gustavo Cuellar merampas bola dari Camavinga lalu dioper kepada Michael yang berakselerasi di sayap kanan. Michael mengirim umpan tarik kepada Vietto, yang memperdaya Lunin sebelum membobol gawang Madrid dari jarak dekat. Al Hilal menipiskan skor 3-5 dari Madrid sekaligus menandai kedudukan akhir pertandingan.
REAL MADRID: Lunin, David Alaba, Dani Carvajal, Ruediger, Modric (Nacho 74'), Kroos (Asensio 74'), Valverde, Tchouameni (Ceballos 62'), Camavinga, Vinicius Junior, Benzema (Rodrygo 62')
AL HILAL: Abdullah Al Muaiouf, Jang Hyun-Soo, Ali Al Bulayhi, Khalifah Al Dawsari, Saud Abdulhamid, Cuellar, Carrillo (Michael 75'), Salem Al Dawsari, Mohammed Kanno, Marega (Ighalo 86'), Vietto (Al Hamdan 87')
Diperbarui: 12 Februari 2023, 05:05 WIB Diterbitkan: 12 Februari 2023, 05:05 WIB
Final Piala Dunia FIFA 2022 adalah pertandingan sepak bola untuk menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2022. Pertandingan ini menjadi final yang ke-22 dari Piala Dunia FIFA, turnamen empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional sepak bola pria asosiasi anggota FIFA. Pertandingan ini diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, pada 18 Desember 2022 yang bertepatan pada hari nasional Qatar, antara Argentina melawan Prancis.
Argentina memenangkan pertandingan melalui adu penalti dengan skor 4–2 setelah hasil imbang 3–3 hingga perpanjangan waktu berakhir dan meraih gelar juara Piala Dunia FIFA yang ketiga.[1]
Piala Dunia FIFA 2022 adalah edisi ke-22 Piala Dunia, kompetisi sepak bola empat tahunan FIFA untuk tim nasional yang diselenggarakan di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022. Qatar lolos ke putaran final secara otomatis sebagai tuan rumah turnamen, sedangkan 206 tim lain berkompetisi memperebutkan 31 tempat tersisa melalui babak kualifikasi yang diselenggarakan oleh enam konfederasi anggota FIFA pada Juni 2019 hingga Juni 2022. Pada putaran final, tim yang lolos dibagi ke delapan grup yang masing-masing berisi empat tim dan bertanding melawan satu sama lain dalam format kompetisi. Dua tim teratas dari setiap grup lolos ke babak gugur.
Serupa dengan Prancis, Argentina juga telah memenangkan dua Piala Dunia sebelumnya, yakni pada 1978 dan 1986.[5] Argentina juga finis sebagai finalis tiga kali pada 1930, 1990, dan 2014. Setelah kekalahan final 2014, Argentina mengalami dua kekalahan di final Copa América secara beruntun oleh Chili, yaitu pada 2015 dan 2016. Setelah serangkaian penampilan mengecewakan di Rusia, di mana mereka kalah oleh tim yang kelak menjadi juara, Prancis, di babak 16 besar serta di Copa América 2019,[6] di mana mereka finis sebagai juara ketiga, pelatih baru Lionel Scaloni berhasil membawa Argentina meraih gelar internasional pertama dalam 28 tahun, yaitu ketika Argentina menyingkirkan Brasil 1–0 di Copa América 2021, yang membuat kapten Lionel Messi meraih gelar internasional pertamanya bersama Argentina.[7][8] Setelah memenangkan Finalissima 2022 dengan mengalahkan juara Eropa, Italia, 3–0,[9] Argentina lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[10][11]
Juara bertahan Piala Dunia edisi sebelumnya, Prancis, menjadi tim pertama sejak final 2002 yang membuat penampilan final berturut-berturut sekaligus juara bertahan pertama yang lolos ke final berturut-turut sejak 1998, di mana keduanya dicapai oleh Brasil. Prancis telah memenangkan dua Piala Dunia, yakni pada 1998 dan 2018.[12] Prancis pernah mencapai final 2006, tetapi tumbang oleh Italia dalam adu penalti. Di bawah asuhan Didier Deschamps, yang pernah menjuarai edisi 1998 sebagai pemain, Prancis gagal menjuarai Piala Dunia 2014, Piala Eropa 2016, dan 2020, tetapi berhasil meraih gelar Piala Dunia 2018.[13][14][15] Oleh karena statusnya sebagai juara dunia, Prancis juga lolos ke Qatar sebagai salah satu favorit juara.[16] Prancis juga ingin meniru prestasi Italia pada 1934 dan 1938 serta Brasil pada 1958 dan 1962 sebagai negara ketiga yang berhasil mempertahankan gelar Piala Dunia. Didier Deschamps ingin menjadi pelatih kedua yang meraih dua gelar Piala Dunia FIFA, setelah Vittorio Pozzo bersama Italia pada 1934 dan 1938.[17] Setelah memenangkan gelar pada edisi 1998 sebagai pemain, Deschamps juga ingin menjadi orang ketiga yang meraih tiga gelar Piala Dunia FIFA, setelah legenda Brasil Pelé (seluruh gelar diraih sebagai pemain) dan Mário Zagallo (meraih dua gelar sebagai pemain, satu gelar sebagai pelatih).[18][19]
Dua negara bertemu di babak gugur Piala Dunia untuk kedua kali secara beruntun. Dalam babak 16 besar edisi 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, Prancis menang 4–3 dalam apa yang The Independent disebut sebagai "salah satu pertandingan Piala Dunia terhebat sepanjang masa".[20] Antoine Griezmann membuka skor melalui tendangan penalti sebelum Ángel Di María dan Gabriel Mercado membuat Argentina unggul, sementara Prancis membalasnya dengan mencetak tiga gol berikutnya melalui tendangan voli Benjamin Pavard di luar kotak penalti – yang kemudian terpilih menjadi gol terbaik turnamen – dan dwigol dari Kylian Mbappé. Sergio Agüero mengurangi selisih gol menjadi satu saat injury time, tetapi Argentina gagal menyamakan kedudukan untuk memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Bola pertandingan untuk babak semifinal, perebutan tempat ketiga, dan final diumumkan pada 11 Desember 2022. Bola ini merupakan variasi dari Adidas Al Rihla yang bernama Adidas Al-Hilm, berarti 'Mimpi' dalam bahasa Arab, referensi dari mimpi setiap negara untuk mengangkat trofi Piala Dunia.[21] Aspek teknis bola masih sama, hanya warna yang membedakannya dari Al-Rihla, bola yang digunakan di pertandingan babak grup dan babak gugur sebelumnya. Warna merah marun melambangkan warna nasional negara tuan rumah Qatar serta warna emas diambil dari warna gurun pasir dan Trofi Piala Dunia FIFA. Bola ini menjadi bola khusus kelima untuk pertandingan final Piala Dunia FIFA, setelah +Teamgeist Berlin, Jo'bulani, Brazuca Final Rio, dan Telstar Mechta.
Pertandingan final diselenggarakan di Stadion Lusail, Lusail, terletak sekitar 15 kilometer (9,3 mi) utara pusat kota Doha.[22] Stadion ini dibangun untuk menjadi tuan rumah pertandingan final sebagai bagian dari pencalonan Piala Dunia Qatar[23] dan dikonfirmasi secara resmi sebagai tempat pertandingan final pada 15 Juli 2020.[24] Stadion ini juga dialokasikan untuk menggelar sembilan pertandingan lain: enam pertandingan di babak grup dan tiga pertandingan di babak gugur.[25]
Stadion Lusail yang dimiliki Asosiasi Sepak Bola Qatar, dibangun sebagai bagian dari pencalonan Qatar untuk Piala Dunia. Stadion ini dirancang oleh firma arsitektur Britania Raya Foster + Partners dan perusahaan jasa arsitektur Amerika Serikat Populous,[26] serta dibantu MANICA Architecture.[27] Stadion ini menggunakan pendingin udara bertenaga surya dan diklaim memiliki jejak karbon nol.[28] Pembangunan dimulai pada April 2017[29] dan awalnya direncanakan rampung pada 2020. Namun, oleh karena penyelesaian stadion ini mengalami penundaan, stadion ini akhirnya selesai dibangun pada November 2021.[30] Stadion ini menyelenggarakan pertandingan pertamanya dalam kompetisi Piala Super Lusail pada 9 September 2022,[31] lebih lambat dari yang direncanakan.[32]
Diundi ke grup C dan berbekal rekor 36 pertandingan tak terkalahkan selama tiga tahun,[33] Argentina lolos ke turnamen sebagai salah satu favorit juara. Namun, diunggulkan secara statistik justru menyebabkan kekecewaan terbesar dalam sejarah Piala Dunia karena dikalahkan 2–1 oleh Arab Saudi.[34][35] Gol pembuka Lionel Messi dari titik penalti kemudian diikuti beberapa gol La Albiceleste yang dianulir karena offside.[36] Tak lama babak kedua dimulai, Arab Saudi mengejutkan Argentina dengan dua gol yang dicetak oleh Saleh Al-Shehri dan Salem Al-Dawsari dalam kurun waktu lima menit, sebelum menghentikan upaya-upaya lain dari wakil Amerika Selatan tersebut dengan performa pertahanan yang disiplin.[37][38] Namun, Argentina kembali bangkit dari kekalahan mengejutkan tersebut untuk mengatasi kegigihan kubu Meksiko dengan skor 2–0 melalui upaya tendangan jarak jauh dari Messi yang kemudian memberi umpan matang kepada Enzo Fernández untuk gol kedua Argentina sehingga menghidupkan asa mereka di Piala Dunia.[39] Termotivasi dengan kemenangan tersebut, Argentina kemudian mengalahkan Polandia dengan skor yang sama melalui gol yang dicetak oleh Alexis Mac Allister dan Julián Álvarez. Meski diwarnai kegagalan penalti Messi pada babak pertama, Argentina menjadi pemuncak Grup C, sehingga menyingkirkan Meksiko dan Arab Saudi dari Piala Dunia.[40]
Pada babak 16 besar, Argentina bertemu peringkat kedua grup D, Australia. Gol pertama Messi di babak gugur yang kemudian diikuti gol cerdik Álvarez yang mencegat bola dari penjaga gawang Australia Mathew Ryan dan menyelesaikannya ke gawang kosong, membuat Argentina mengatasi perlawanan Australia 2–1, meski diwarnai gol bunuh diri Enzo Fernández dan penyelamatan jarak dekat pada saat-saat terakhir oleh Emiliano Martínez.[41] Berhadapan dengan Belanda di babak perempat final dalam pertandingan ulang pertemuan di babak semifinal pada 2014, Argentina unggul dua gol yang dicetak oleh Nahuel Molina dan Messi dari titik penalti, tetapi dibuyarkan oleh dua gol telat yang dicetak Wout Weghorst dan pertandingan berakhir 2–2 pada 90 menit; tidak ada gol yang tercipta saat babak perpanjangan waktu, adu penalti digunakan sebagai penentu pemenang. Emiliano Martínez menggagalkan dua tendangan penalti pertama Belanda oleh Virgil van Dijk dan Steven Berghuis, sedangkan hanya Enzo Fernández yang gagal mengeksekusinya untuk Argentina. Lautaro Martínez menjadi penendang terakhir dan penentu yang membawa Argentina lolos ke babak semifinal untuk bertemu juara kedua edisi 2018, Kroasia.[42] Dalam pertandingan ulang babak grup edisi 2018, di mana Kroasia menang 3–0, Argentina membalas kekalahannya dan menyingkirkan Kroasia dengan skor yang sama. Lionel Messi mencetak gol dari tendangan penalti pada babak pertama sebelum Álvarez mencetak gol dari upaya solo lima menit kemudian. Messi kemudian memberikan umpan matang kepada Álvarez untuk mencetak gol keduanya pada babak kedua, sehingga Argentina mengamankan tempat di final untuk kedua kali dalam 8 tahun.[43]
Prancis memulai kampanye Piala Dunia sebagai juara dunia yang telah memenangkan edisi terkini di Rusia dan diundi ke grup D. Dalam pertemuan pertama melawan wakil AFC, Australia, Prancis dibuat terkejut pada menit kesembilan karena gol yang dicetak oleh Craig Goodwin, tetapi mampu berbalik unggul melalui dwigol Olivier Giroud ditambah gol dari Adrien Rabiot dan Kylian Mbappé sehingga berakhir dengan skor 4–1.[44] Diberdayai kemenangan tersebut, Prancis mengatasi kubu Denmark yang sangat terorganisir dan mengancam melalui dwigol Mbappé pada babak kedua, meski kebobolan gol penyama kedudukan oleh Andreas Christensen, hasil akhir 2–1 membuat Prancis menjadi tim pertama yang lolos ke babak gugur Piala Dunia di Qatar sekaligus menjadi juara dunia asal Eropa pertama yang melakukannya sejak 1994.[45] Setelah memastikan diri lolos ke babak gugur, Prancis merotasi sebagian besar pemainnya dengan mengistirahatkan pemain kunci di pertandingan terakhir melawan Tunisia yang sudah dipastikan tersingkir. Prancis akhirnya kalah 1–0 berkat gol yang dicetak pemain Tunisia kelahiran Prancis Wahbi Khazri sebelum gol penyama kedudukan dari Antoine Griezmann dianulir. Prancis tetap sebagai pemuncak grup karena unggul selisih gol atas Australia.[46]
Pada babak 16 besar, Prancis mengatasi perlawanan peringkat kedua grup C, Polandia, dengan skor 3–1 melalui gol yang dicetak Giroud dan Mbappé, meski kebobolan pada menit-menit terakhir oleh penalti Robert Lewandowski.[47] Babak perempat final memperlihatkan Prancis menghadapi saingan lama Inggris dalam pertandingan yang menegangkan, dengan Prancis mengalahkan Inggris 2–1 melalui gol yang dicetak Aurélien Tchouaméni dan Giroud. Inggris menyamakan kedudukan berkat gol penalti Harry Kane, tetapi penalti kedua dalam pertandingan tersebut disia-siakan oleh Kane, sehingga Prancis memperoleh tempat di babak semifinal.[48] Prancis kemudian berhadapan tim non unggulan terbesar dalam turnamen ini, Maroko, yang mengalahkan dua wakil dari Iberia, Spanyol dan Portugal. Prancis mengakhiri sejarah yang dibuat oleh negara Afrika tersebut melalui dua gol dari Theo Hernández dan Randal Kolo Muani, Prancis pun mencapai final Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kali dalam sejarah.[49]
Beberapa kepala negara menghadiri pertandingan, diantaranya Amir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, presiden Prancis Emmanuel Macron, dan presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan. Anggota Dewan FIFA dan presiden FIFA Gianni Infantino juga hadir.[50] Presiden Argentina Alberto Fernández menolak hadir menyaksikan pertandingan final ke Qatar untuk menghindari pengaruh negatif politik.[51]
Wasit asal Polandia Szymon Marciniak ditunjuk sebagai wasit untuk pertandingan final pada 15 Desember 2022, bersama rekan senegaranya, asisten wasit Paweł Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz.[2][52] Marciniak menjadi wasit FIFA sejak 2011[53] dan sebelumnya pernah menjadi wasit Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia FIFA 2018, serta Piala Super UEFA 2018.[52] Sebelumnya dalam turnamen ini, Marciniak memimpin pertandingan babak grup antara Prancis melawan Denmark dan babak 16 besar antara Argentina melawan Australia. Ini merupakan pertama kalinya wasit asal Polandia memimpin tim wasit di final Piala Dunia dan kedua kalinya wasit asal Polandia ditugaskan dalam pertandingan tersebut, setelah Michał Listkiewicz yang menjadi hakim garis saat Final Piala Dunia FIFA 1990.[52]
Ismail Elfath dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat terpilih sebagai wasit keempat dan asisten wasit cadangan untuk pertandingan ini, sedangkan wasit asal Polandia lain, Tomasz Kwiatkowski, menjadi pemimpin tim asisten wasit video.[54] Wasit asal Venezuela Juan Soto bertindak sebagai pembantu asisten wasit video, Kyle Atkins dari Amerika Serikat bertugas sebagai asisten wasit video offside, dan asisten wasit video pendukung ditugaskan kepada wasit asal Meksiko, Fernando Guerrero.[2] Wasit asal Jerman Bastian Dankert bertugas sebagai asisten wasit video siaga dan wasit asal Amerika Serikat Corey Parker terpilih sebagai pembantu asisten wasit video siaga.[55][54]
Bola untuk pertandingan final adalah Adidas Al Hilm.[56] Al Hilm yang berarti "mimpi" dalam bahasa Arab, menampilkan desain tekstur berwarna dasar emas dan pola segitiga halus, mengambil inspirasi dari padang pasir di wilayah yang mengelilingi kota Doha, warna trofi Piala Dunia FIFA, dan pola bendera Qatar.[57][58] Namun, Al Hilm memiliki karekteristik internal dan teknologi yang sama dengan Adidas Al Rihla, bola yang digunakan pada babak gugur hingga perempat final.[57][58]
Sebelum pertandingan dimulai, Lali Espósito (kiri) dan Farrah El-Dibany(kanan) masing-masing menyanyikan lagu kebangsaan Argentina dan Prancis.
Al Hilm diperkenalkan ke publik oleh mantan pemain tim nasional Brasil Kaká dan mantan kapten tim nasional Spanyol Iker Casillas dalam sebuah acara yang diselenggarakan Adidas pada 11 Desember 2022.[57]
Upacara penutupan Piala Dunia FIFA 2022 diselenggarakan pukul 16:30 AST pada hari dan tempat yang sama dengan pertandingan final.[59] Upacara bertemakan "Sebuah Malam untuk Diingat" ("A Night to Remember") tersebut, berlangsung selama 15 menit dan menampilkan gabungan lagu-lagu dari soundtrack resmi yang dibawakan oleh musisi Qatar AISHA, musisi Amerika Serikat Davido, penyanyi Puerto Riko Ozuna, musisi Prancis Gims, penyanyi dan penari kelahiran Kanada Nora Fatehi, penyanyi Uni Emirat Arab Balqees, penyanyi Iraq Rahma Riad, dan musisi Maroko Manal.[59][60]
Trofi Piala Dunia dibawakan ke lapangan pertandingan oleh mantan kapten tim nasional Spanyol Iker Casillas bersama aktris India Deepika Padukone.[61]
Sebelum pertandingan final dimulai, penyanyi Argentina Lali Espósito menyanyikan Lagu Kebangsaan Argentina[62] dan penyanyi Mesir Farrah Eldibany menyanyikan "La Marseillaise," lagu kebangsaan Prancis.[63]